Seniman setengah-setengah

Oleh : Hamzah Fahrudin

Halo gaes kali ini aku bakal sharing tentang keributan yg telah terjadi didalam alam pikirku atau alam pikir seorang seniman setengah-setengah. Aku rasa insiden keributan ini sangat perlu dibagikan karena akan ada hikmah yg dapat kita ambil dari tragedi ini. Oke singkat cerita dulu aku sangat menyukai seni rupa khususnya melukis dan itu membuat aku sering menghabiskan waktu dengan mempelajari tekhnik melukis, itu aku lakukan secara otodidak dan banyak mengambil refrensi dari internet. Dari situlah skill melukisku terasah dan membuatku selalu menjadi perwakilan sekolah dalam ajang perlombaan melukis bahkan sering menjadi juara pada saat itu. Oia btw dulu aku sekolah di smk jurusan listrik. Pada saat lulus smk aku memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di kota malang dan aku mengambil jurusan manajemen. Tentu saja ini sangat tidak sesuai dengan jurusan smkku dan passion melukisku. Kenapa ambil manajemen karena pada saat itu wawasanku tidak luas, biar gak terkesan buruk aku sebut saja gak begitu luas wkwk. Itulah yang membuatki dulu beranggapan bahwa lulusan seni rupa tidak memiliki prospek kerja yang menjanjikan. Pada saat menjalani perkuliahan sampai pertengahan semester aku mulai merasa kesulitan untuk menjadi seorang yang kompeten dalam bidang manajemen. Inilah yang membuat aku merasa stress & mencemaskan masa depanku. Disamping itu aku terlanjur terbiasa menjadi orang yang kompeten dalam bidang yang aku tekuni ketika tidak mampu kompeten dalam bidang manajemen aku merasa menjadi orang yang gagal. Ingin rasanya kembali ke dunia seni lukis karena aku ingin tampil menjadi orang yang kompeten. Ini yang membuatku dilema setiap harinya. Pada akhirnya keputusan yang aku ambil adalah dengan tetap menjalankan kegiatan perkuliahan dengan tujuan agar tetap fokus dengan tugasku saat ini yakni menyelesaikan kuliah. Semoga cerita ini bisa bermanfaat bagi kalian dan dapat menjadi pelajaran bagi kalian. Wassalam.

Editor : hamzah fahrudin

Budaya , Makanan dan Ciri Khas Kota Probolinggo

kota-probolinggo-yang-bersayap

Daerah tempat tinggal saya merupakan kota yang kecil dan penghuni manusianya pun banyak pula. Yang daerahnya dekat sekali dengan pesisir pantai utara jawa(PANTURA) yang jalannya merupakan bekas pembuatan jalan anyer sampai panarukan yang dibuat Daendles orang eropa yang menjajah Indonesia.

Kota Probolinggo Terletak sekitar 100 km sebelah tenggara Kota Surabaya, Kota Probolinggo berbatasan dengan Selat Madura di sebelah utara, serta Kabupaten Probolinggo di sebelah timur, selatan, dan tengah. Kota ini juga terdapat pelabuhan perikanan yang cukup besar.

Karakteristik sosial ini penduduk Kota Probolinggo dapat dilihat dari segi etnik dan budaya masyarakatnya. Masyarakat Probolinggo dilihat dari sosial budaya sebagian berasal dari budaya agraris (petani dan nelayan) dan berkembang menjadi masyarakat urbanis. Sedangkan ditinjau dari suku, sebagian besar merupakan Suku Jawa dan Madura yang terkenal ulet, lugas, terbuka, dan kuat dalam mengarungi kehidupan (berjiwa wiraswasta tinggi). Selain itu perpaduan masyarakat dan budaya yang masih asli dicerminkan dengan gotong royong, dan adat budaya khas, serta diwarnai dengan unsur Islam. Hal ini dapat dipandang sebagai potensi masyarakat sehingga menjadi modal dalam peningkatan sumber daya manusia sehingga terbentuk suatu masyarakat yang handal dan berkembang dan mudah tanggap terhadap kemajuan. Lebih dari itu potensi potensi yang ada menjadikan ketahanan sosial masyarakat akan mampu menangkal dan menyaring kemungkinan adanya pengaruh budaya luar yang negatif.

Salah satu wujud kekhasan budaya masyarakat ialah lahirnya seni budaya khas daerah seperti seni tari, seni suara, seni musik dan seni rupa. Hal ini selain memperkuat budaya masyarakat juga menjadi aset yang bisa dikembangkan untuk wisata maupun industri.

Status sungai-sungai utama yang terdapat di Kota Probolinggo adalah Sungai Kedunggaleng, Umbul, Banger, Legundi, Kasbah dan Pancur. Dengan rata-rata panjang aliran sungai mencapai 4.94 km, yang terpanjang alirannya adalah Sungai Banger dengan panjang aliran mencapai 6.40 km dan yang terpendek alirannya adalah Sungai Pancur dengan aliran hanya 3.20 km. Sungai tersebut mengalir sepanjang tahun dari arah selatan ke utara sesuai dengan kelerengan wilayah. Air sungai dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian dan perikanan, hal ini dimungkinkan karena sungai tersebut belum tercemar oleh industri-industri besar yang memang tidak terdapat di Kota Probolinggo.

Dalam rangka mewujudkan visi pembangunan Kota Probolinggo tersebut ditempuh melalui 8 (delapan) misi pembangunan sebagai berikut :
Mewujudkan Trikarsa Bina Praja, yaitu tiga kehendak masyarakat Kota Probolinggo untuk melestarikan ciri khas Kota Bayuangga (Angin, Anggur dan Mangga), membangun citra kota Indaditasi (Industri, Perdagangan, Pendidikan dan Transportasi), dan membudayakan motto Kota Bestari (Bersih, Sehat, Tertib, Aman, Rapi dan Indah). Mewujudkan peningkatan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama dan harmonisasi antar kelompok masyarakat ;
Mewujudkan peningkatan aksesibilitas serta kualitas kesehatan;
Mewujudkan penanggulangan kemiskinan, perbaikan iklim ketenagakerjaan, dan memacu kewirausahaan ;
Mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan percepatan pembangunan infrastruktur ;
Mewujudkan optimalisasi pengelolaan sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup ;
Mewujudkan ketenteraman dan ketertiban, supremasi hukum dan HAM ;
Mewujudkan revitalisasi proses desentralisasi dan otonomi daerah melalui reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik.

Ini adalah beberapa makanan khas kota Probolinggo yang terkenal yaitu :

Camilan kripik kentang

Selain makanan tradisional, Probolinggo juga banyak bergerak pada makanan kecil atau camilan khas Probolinggo. Salah satunya adalah keripiki Kentang, yang terbuat dari kentang segar dengan hasil yang renyah.
index

minuman pokak

Produk lainnya adalah Pokak, yaitu minuman yang terbuat dari rempah-rempah Indonesia, seperti; kayumanis, jahe dan gula. Minuman ini dikemas ke dalam botol dan dikategorikan dalam minuman kesehatan.
kjg
Mangga Probolinggo

Hampir semua orang mengenal mangga Probolinggo, rasanya manis dan segar. Saat musim mangga bulan Mei-Oktober, mangga Probolinggo akan membanjiri pasar hingga ke kota-kota besar seperti Jakarta. Di luar Probolinggo harganya agak sedikit mahal ini karena ongkos kirim dibebankan pada pembeli, sedangkan di Probolinggo sendiri harganya murah sehingga banyak yang membawanya sebagai oleh-oleh. Terdapat 12 kecamatan sebagai sentra mangga antara lain di Kecamatan Tongas, Pakuniran, Gading, Maron, Banyuanyar, Besuk,

jhfh

 

sumber: http://quamillarohmasoesanto.blogspot.co.id/2014/08/budaya-makanan-dan-ciri-khas-kota.html

 

Book Store UMM

Book Srore UMM diresmikan pada tanggal 21 Agustus 2005. Sebagai salah satu unit bisnis Universitas Muhammadiyah Malang. Sampai saat ini Bookstore UMM memiliki 3 divisi yaitu : divisi buku, divisi stationery dan divisi computer dan beberapa waktu yang lalu Bookstore mengembangkan satu divisi baru yang bekerjasama dengan pihak perorangan dengan membentuk unit usaha baruyang dinamai pusat souvenir UMM.

Tiga divisi yang dimiliki Bookstore UMM ini berada di satu lantai dengan display yang terbagi sebelah baratuntuk display divisi alat tulis kantor dan sebeh timur untuk display divisi buku dan divisi computer. Berpijak pada kondisi real Bookstore UMM dimasa sekarang, akan dikembangkan sebagai One Stop Market Of Education Shopping.
sumber: http://bookstore.umm.ac.id/home.php?c=3201&lang=id

http://harisfrozen.blogspot.co.id/2016/06/deskripsi-tentang-book-store-umm.html

cara membuat link menu di wordpress

Langkah Pertama : Masuk ke menu sidebar pada dashboard Appearance -> Menu -> Create a New Menu

menu-wordpress1

Dalam contoh diatas saya mengambil menu dari Pages, pilih view All lalu Select All dan klik Add to Menu, dengan catatan anda sudah membuat beberapa page seperti about us dll terlebih dahulu.

Baca: Cara Membuat Post dan Page WordPress

Jika ingin di tambahkan dari kategori untuk dijadikan menu Maka pilih di bawah Pages ada menu Categories dengan cara yang sama. Untuk membuat sub menu tinggal di drag dan geser kearah kanan di bawah menu utama. di contoh saya yang ada sub menu adalah menu Tutorial dan sub-menu adalah wordpress. setelah itu centang Top primary menu dan save menu.

Baca: Panduan Lengkap Tentang Menu WordPress

sumber: http://www.centerklik.com/cms/wordpress/membuat-menu-di-wordpress/

Hotel UMM / UMM-Inn

Hotel-UMM-Inn-Kota-Malang

Siapa yang tidak mengenal Universitas Muhammadiyah Malang, pastinya sudah akrab bukan terdengar di telinga Anda semua terutama para mahasiswa dan mahasiswi Indonesia. UMM berdiri sejak tahun 1964 dan hingga kini masih menjadi Universitas yang unggul di berbagai macam bidang keahlian di Indonesia. Siapa sangka di Universitas Muhammadiyah Malang ini berdiri Hotel UMM Inn yang di klaim sebagai hotel pendidikan pertama yang berlokasi di Kota Malang.  Hotel UMM Inn sendiri terletak di Jl. Raya Sengkaling no. 1 Dau, sekitar 3 mil dari pusat Kota Malang dan juga dekat dengan Kota Wisata Batu.

Hotel UMM Inn Malang menawarkan beragam fasilitas yang pastinya siap memuaskan Anda selama berada di area Hotel seperti AC room, coffe shop, restaurant, wi-fi, shower & bathtub, live acoustic, 24 jam service room dan masih banyak layanan lainnya. Hotel ini memiliki total kamar sekitar 48 kamar yang terbagi menjadi beberapa tipe kamar antara lain Standart, Superior, Deluxe, Junior Suite, Suite dan Extra Bed. Untuk tarif perkamarnya dimulai dari harga Rp.140.000 untuk tipe kamar Extra Bed sampai dengan Rp.700.000 untuk tipe kamar Suite. Selain tempat penginapan yang nyaman, Hotel UMM Inn Malang juga bisa dijadikan tempat pertemuan untuk beragam acara seperti wisuda, konferensi, pesta hingga seminar.

Alamat :

Jl. Raya Sengkaling 1 Dau, Malang

Telpon :

( 0341 ) 468692

sumber: http://www.malang-guidance.com/hotel-umm-inn-malang/

RS. UMM & Masjid KH M. Bedjo Darmoleksono

masjid(1)

Masjid bernuansa Tiongkok yang satu ini benar benar istimewa, karena dibangun bukan oleh komunitas Muslim Tionghoa Indonesia tapi justru dibangun oleh Universitas Muhammadiyah Malang. Ketika Universitas Muhammadiyah Malang berencana membangun sebuah Rumah Sakit lengkap dengan fasilitas Masjid, Rektorat UMM memutuskan untuk memprioritaskan pembangunan masjid agar segera dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, dan setelah beberapa kali berganti design ahirnya diputuskan untuk membangun sebuah masjid dengan arsitektur Tiongkok.

Rektor UMM Dr. Muhadjir Effendy, MAP memberi nama masjid itu dengan nama Masjid KH M. Bedjo Darmoleksono, Nama seorang tokoh pelopor Muhammadiyah di Malang. Pada saat artikel ini dibuat masjid ini belum genap berumur sebulan dan Lantai satu masjid ini sementara waktu masih digunakan sebagai kantor Pengelola Rumah Sakit.

Lokasi Masjid

Masjid KH M. Bedjo Darmoleksono terletak di dalam Komplek Rumah Sakit Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang di di Jl. Tlogomas, sekitar 500 meter dari kampus III Universitas Muhammadiyah Malang.

Sejarah Pendirian

Rektor UMM, Dr. Muhadjir Effendy, MAP berharap agar keberadaan masjid ini akan menjadi fasilitas untuk mendekatkan rumah sakit dengan masyarakat. Masjid yang sudah lebih dulu selesai dibangun dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Menurut beliau membangun moral jauh lebih penting sebelum membangun fisik. Itulah hal yang menjadi landasan utama kenapa pihak rektorat UMM lebih memprioritaskan pembangunan masjid daripada pembangunan fisik Rumah Sakit.

Dan tentu saja pembangunan fisik Rumah sakit yang ukuran nya jauh lebih besar dengan kompleksitas yang tinggi akan memakan waktu lebih lama sebelum dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya. Seluruh pembiayaan pembangunan Masjid dan Rumah sakit UMM ini ditanggung sendiri oleh UMM meski tak menutup kemungkinan bila ada investor yang berminat untuk menanamkan modal.

Pembangunan Masjid ini dimulai dengan peletakan batu pertama proyek pembangunan komplek Rumah Sakit Universitar Muhammadiyah Malang pada tanggal 22 Juli 2009 oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Bambang Sudibyo.

Penggunaan pertama kali Masjid ini dimulai dengan solat Jumat pada tanggal 24 September 2010 yang lalu. Sholat jum’at tersebut dihadiri ratusan jamaah yang terdiri dari masyarakat sekitar, para pekerja bangunan RS dan sebagian pegawai UMM memenuhi masjid berukuran sekitar 300 meter persegi berlantai tiga itu. Sekretaris BPH UMM, Wakidi, menjadi khotib pertama di masjid itu.

Masjid di komplek rumah sakit ini merupakan masjid ketiga yang dibangun oleh UMM. Dua masjid lainnya terletak di kampus II UMM bernama Masjid Ad-Dakwah dan Masjid AR Fahruddin di kampus III UMM. Masjid AR Fahruddin yang memiliki bangunan lima lantai merupakan masjid kampus terbesar di Asia Tenggara.

Nama KH M. Bedjo Darmoleksono pelopor Muhammadiyah di Malang ini diambil untuk memberi spirit dakwah agar masjid tersebut memberi manfaat bagi masyarakat sekitar, sebagaimana ketokohan Kyai Bedjo pada masanya.

Terkait dengan perizinan pihak rumah sakit UMM tidak mau mengambil risiko ditolak warga sekitar. Itulah sebabnya, sejak membebaskan lahan sekitar sembilan hektar, jauh hari UMM sudah melakukan pendekatan dengan masyarakat. Respon warga pun sangat positif mendukung.  Semua perijinan dan analisis lingkungan juga sudah dilakukan sebelum pembangunan dimulai.

Komplek rumah sakit tempat dimana Masjid tersebut berada nantinya akan dijadikan pusat pelayanan kesehatan yang menjangkau semua lapisan masyarakat. Dengan sistem subsidi silang, masyarakat kurang mampu akan disubsidi untuk mendapatkan pelayanan yang layak. Selain itu, RS UMM juga diharapkan menjadi pusat riset medis untuk mengembangkan keilmuan kedokteran, keperawatan dan farmasi, pusat rehabilitasi sosial, bahkan tidak menutup kemungkinan ada pusat rehabilitasi ketergantungan narkoba.

Arsitektur Masjid

Dipilihnya arsitektur Tiongkok dengan tiga lapis atap masjid, menandakan bahwa UMM bersifat terbuka, plural dan bisa belajar dari mana saja, termasuk ke negeri China. Tiga lapis atap yang mirip masjid Muhammad Cheng Ho Pasuruan itu, menandakan kekuatan Iman, Islam dan Ihsan.
sumber: http://bujangmasjid.blogspot.co.id/2010/10/masjid-kh-m-bedjo-darmoleksono.html

TR. Sengkaling dan SEKUL / Sengkaling Kuliner

Taman Rekreasi Sengkaling, merupakan sebuah perseroan terbuka yang bergerak di bidang jasa pariwisata dalam bentuk taman rekreasi, taman satwa dan restoran. Dilengkapi dengan berbagai jenis wahana permainan, kolam renang dan wisata kuliner.

Wisata-Taman-Rekreasi-Sengkaling-Kota-Malang

Taman Rekreasi Sengkaling dibuka nonstop setiap hari, dengan jam operasional mulai pukul 06.00 hingga pukul 17.00 WIB. Sedangkan Sengkaling Food Festival, buka mulai pukul 12.00 hingga pukul 23.00 WIB. Hal ini dimaksudkan untuk memberi keleluasaan kepada masyarakat yang akan melakukan rekreasi sekaligus bersantai dan makan malam bersama keluarga maupun kolega.

Taman Rekreasi Sengkaling memiliki luas keseluruhan +/- 8,5 hektar, 6 hektar di antaranya berupa taman dan pepohonan hijau yang rindang. Mempunyai berbagai fasilitas yang memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan tempat wisata yang lain.

Taman Rekreasi Sengkaling berusaha selalu berbenah diri agar menjadi tujuan wisata yang terbaik. Diantaranya adalah dengan menambah berbagai jenis wahana permainan dan pendidikan, peningkatan pelayanan, serta meningkatkan kualitas maupun kuantitas hiburannya.

08897-sengkaling-food-festival

Taman Rekreasi Sengkaling terletak di  Jl. Raya Mulyoagung No. 188, kecamatan Dau, kabupaten Malang, propinsi Jawa Timur, berjarak +/- 10 km dari pusat kota Malang. Lokasinya sangat strategis karena tepat berada di tepi jalan raya yang menghubungkan antara kota Malang dengan kota Batu, selain itu sangat mudah dicapai oleh kendaraan.

sumber: http://wisata-sengkaling.com/tentang-kami

sumber: https://herwan008.wordpress.com/2016/06/02/deskripsi-tentang-tr-sengkaling-dan-sekul-sengkaling-kuliner/

Masjid Ar Fachruddin & SPBU UMM

masjid-kampus-universitas-muhammadiyah-malang-_120613204430-680

Masjid itu berdiri megah di atas hulu Sungai Brantas.Gemericik aliran airnya ter dengar dari dalam masjid.Sebuah suasana yang digam barkan para pengurus masjid seperti digambarkan dalam Surah al-Hijr ayat 45:Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir).Seperti di dalam surga.

Sungai Brantas berada di belakang Masjid AR Fachruddin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jawa Timur, sedangkan di depannya Jalan Raya Tlogomas Malang, Jawa Timur. Posisi yang berdekatan dengan jalan raya ini membuat masjid ini mudah disinggahi.

Bangunan masjid yang menempati tanah seluas 6.000 meter persegi ini terdiri dari lima lantai. Tempat ibadahnya menempati lantai tiga dan empat. Sementara itu, lantai satu, dua, dan lima digunakan untuk berbagai kegiatan.

Menurut H Syamsurizal Yazid, kepala Badan Pemakmuran Masjid (BPM) UMM yang didampingi sekretarisnya, Choirul Amin Setiadi, meskipun Masjid AR Fachruddin menempati lantai tiga dan empat, ketika berada di dalam cukup lapang. Sebab, lantai tiga, empat, dan lima tidak ditutup dengan lantai, tetapi bebas bangunan hingga kubah masjid.

Bangunan masjid kampus terbesar di Asia Tenggara ini ditopang dengan 81 tiang sehingga terlihat kokoh. Bahkan, bangunan ini dinyatakan sudah teruji kekokohannya dengan beberapa kali diguncang gempa. Di dalam masjid terhampar karpet merah yang berasal dari Arab Saudi. “Warna dan jenis karpet ini sama dengan yang ada di Masjid Madinah,” kata Syamsurizal kepada Republika di Kampus UMM Malang, Sabtu (19/7).

Semangat modernitas Kebudayaan Jawa, Arab, dan modern menyumbang pada penampilan arsitektur masjid UMM ini. Kehadiran cungku pada ujung setiap kubah adalah sumbangan dari kebudayaan Jawa. Ornamen dan pilar hadir dalam gaya modern.
Disebutkan, penampilan modern ini untuk menggambarkan semangat modernitas dalam ajaran Islam. Kehadiran pilar yang gagah perkasa itu enggambarkan bangunan tauhid. Kubah berikut ornamen buah dan daun melambangkan amal saleh.

Sementara itu, bagian pengimanan dihiasi dengan dan mimbar jati berukir dari Jepara Jawa Tengah dan arc atau semacam gapura melengkung. Arc merupakan pertanda keme nanga n atau tanda penaklukan atau lambang kejayaan.

Pada lengkung gapura tertulis ayat al-Mujaadillah ayat 11: yarfa’i allaahu alladziina aamanuu minkum waalladziina uutuu al’ilma darajaatin waallaahu bimaa ta’maluuna khabiirun. Artinya, Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Filosofi dari kutipan ayat ini dimaksudkan agar keberadaan masjid di lingkungan akademik dapat mendukung pengembangan ilmu pengetahuan. Masjid yang diresmikan BJ Habibie ini digunakan sebagai tempat menggali ilmu pengetahuan dan melestarikannya.

Sedangkan di dinding belakang gapura ditulis Surah at-Taubah ayat 18: innamaa ya’muru masaajida allaahi man aamana biallaahi waalyawmi al-aakhiri wa-aqaama alshshalaata waaataa alzzakaata walam yakhsya illaa allaaha fa’asaa ulaa-ika an yakuunuu mina almuhtadiina.

Artinya, hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang- orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

Jendela kecil Agar cahaya di dalam masjid mencukupi, dinding bagian atas di sebelah barat dipasang kaca berlukiskan lambang Muhammadiyah.

Sedangkan di bawah kubah yang berdiameter kurang lebih 25 meter juga ada banyak jendela kecil-kecil yang melingkari kubah. Dengan begitu, sirkulasi udara dan sinar ke dalam masjid cukup bagus.

Untuk menghubungkan satu lantai ke lantai yang lain, ada tangga yang cukup lebar. Tempat wudhu berada di lantai dua yang dilengkapi dengan 18 kamar mandi (10 kamar madi pria dan delapan kamar mandi wanita), dan keran wudhu 22 untuk pria dan 14 keran wanita.

Masjid yang bisa menampung kurang lebih 5.500 jamaah ini juga dilengkapi dengan menara setinggi 750 meter yang terletak di samping bangunan masjid. Menara ini berfungsi sebagai tempat pengeras suara dan antena Radio UMM FM.

Lantai lima, kata Syamsurizal, digunakan untuk pendidikan bahasa Arab dan Pondok Pe santren Abdul Rahman bin Auf. “Kita memi liki sekitar 400-500 santri yang berasal dari mahasiswa dan masyarakat sekitar,” katanya.

Lantai dua digunakan untuk pendidikan dan laboratorium bahasa Arab. Selain itu, juga digunakan untuk pelatihan Al Islam Ke mu hammadiyahan (AIK) bagi mahasiswa Uni versitas Muhammadiyah Malang. Semen tara, lantai satu digunakan untuk perkantoran perbankan, perpustakaan, poliklinik, lembaga bantuan hukum, markas dakwah, laboratorium kesejahteraan sosial, laboratorium hubungan in ternasional, dan Radio UMM FM.

Intinya, Utamakan yang Wajib

Pembangunan Masjid AR Fachruddin ini, menurut Muhadjir Effendy, rektor Universitas Muhammadiyah, tidak lang sung jadi. Namun, secara bertahap dan memakan waktu kurang lebih lima tahun seiring dengan tersedianya dana yang dimiliki UMM.
“Masjid ini dibangun sebelum ada bangunan lain di Kampus III ini,” katanya kepada Republika di Malang, Sabtu (19/7).

Filosofinya, kata Muhadjir, inna shalati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbil alamin, yang artinya sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah karena Allah, Tuhan seluruh alam. Jadi, mengutamakan shalat, kemudian mengerjakan yang lain. “Apa yang kita lakukan semua ini untuk Allah SWT. Jadi, wajibnya kita dahulukan, baru mengerjakan sunahnya,” katanya.

Dalam membangun masjid ini tidak ada masterplan, tetapi dirancang sendiri, kemudian didesain bersama. Sedangkan, dana belum tersedia sehingga pembangunannya memakan waktu cukup lama.

Pemilihan lokasi masjid yang terletak di pinggir kali dan jalan raya dimaksudkan agar masjid ini tidak terkesan eksklusif milik kampus semata, tetapi masyarakat dapat ikut menggunakannya sebagai tempat ibadah.

“Memang lokasi masjid ini dinamakan zona publik. Sebab, di situ ada masjid, perbankan, poliklinik, konsultasi psikologi, ada tempat kursus bahasa Arab, perpustakaan,” katanya.Letaknya yang berada di pinggir jalan ini tidak mengganggu kegiatan akademik UMM.

Bahkan, di samping masjid sudah dibangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan sebentar lagi di antara masjid dan SPBU akan dibangun mal. Dengan demikian, zona publik ini akan semakin menyatu dan orang bisa one stop shopping, yaitu mengisi bahan bakar, belanja, dan melaksanakan shalat.

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) UMM

spbu-umm

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) UMM akan dibangun di sebelah Barat Masjid AR. Fachruddin, tepatnya di sebelah kiri pintu keluar Barat kampus III UMM. Pendirian SPBU ini merupakan salah satu upaya UMM dalam mengembangkan profit centre untuk mendukung finansial selain biaya pendidikan dari mahasiswa.

Pada saat ini, rencana pembangunan masih dalam tahap penataan lahan dan mengurus perijinan. Desain bangunan dan interior sudah dibuat, baik dalam bentuk paper project maupun animasi.

SPBU UMM akan dilengkapi dengan cafetaria dan resting area yang bertempat di lantai dasar. Pendirian SPBU ini dinilai sangat prospektif karena jumlah mahasiswa, dosen dan karyawan UMM sangat banyak dengan kebutuhan bahan bakar kendaraan sangat tinggi. Selain sebagai profit centre, SPBU UMM merupakan salah satu bentuk layanan bagi sivitas akademika dan masyarakat umum dalam hal kemudahan penyediaan bahan bakar.

sumber: http://www.republika.co.id/berita/koran/islam-digest-koran/14/08/03/n9qfcq-masjid-ar-fachruddin-umm-cermin-kampus-modern

sumber: http://www.umm.ac.id/id/page/06060110/spbu.html

Keunggulan, Perkembangan Jurusan Manajemen UMM

hh

  • Keunggulan: Program Studi MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Muhammaddiyah Malang berupaya semaksimal mungkin menyediakan data akurat yang dibutuhkan oleh asesor dan telah divisitasi oleh Prof. Dr. Samsubar Saleh. M.Soc.,Sc dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan Prof. Dr. Tulus Haryono, M. Ek dari Universitas Sebelas Maret Surakarta pada hari rabu, tanggal 30 Oktober 2013 lalu. Alhamdulillahirobbal’alamiiin Program Studi Manajemen FEB – UMM tetap mempertahankan nilai AKREDITASI sesuai keputusan BAN-PT No. 247/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/VII/XII/2013 Peringkat “A” pada tanggal 13 Desember 2013 berlaku hingga 13 Desember 2018. Terima kasih atas semua dukungan, partisipasi. Jurusan Manajemen di UMM memang sangat diminati selain terakreditasi A hal ini  juga karena lulusan Manajemen banyak dibutuhkan didunia kerja. Lulusan Manajemen banyak diproyeksikan sebagai staff administrasi bahkan hingga sampai manajer di bidang tertentu. Selain itu, dengan skill yang telah didapatkan, lulusan Manajemen juga bisa dapat berwirausaha dengan mandiri.Setelah melalui proses yang tidak singkat, seluruh sivitas akademika
  • Perkembangan: Pada awal berdirinya merupakan Jurusan Ekonomi Perusahaan dan menjadi cikal bakal Fakultas Ekonomi di Universitas Muhammadiyah Malang. Program Studi Manajemen mulai pada tahun 1984 dipimpin oleh seorang Ketua Jurusan saja Kemudian pada tahun 1990 Ketua Jurusan dibantu oleh seorang Sekretaris Jurusan. Secara resmi Jurusan Manajemen didirikan pada tanggal 18 Pebuari tahun 1985. Jurusan Manajemen berkembang pada tahun 1990 dengan dipimpin oleh seorang Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan mulai memperbaiki kurikulum sehingga pada tahun 1994 Jurusan Manajemen memiliki 4 bidang peminatan yaitu Bidang Manajemen Sumber daya Manusia, Manajemen Produksi, Manajemen Pemasaran dan Manajemen Keuangan. Pada tahun 1998 mendirikan Laboratorium Manajemen guna memberikan pengalaman praktek manajemen kepada mahasiswa yang telah memiliki kemampuan pemahaman teori-teori manajemen. Pada era dekade 1990-an, dengan semakin meningkatnya tuntutan kebutuhan akan tenaga kerja yang handal, terutama untuk level manajemen menengah, maka Fakultas Ekonomi membuka Program Studi Magister Manajemen pada 1993. Program studi inilah yang menjadi cikal bakal Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang. Perkembangan selanjutnya, pada 1997, Fakultas Ekonomi membuka Program Studi Diploma Tiga (D3) Manajemen Keuangan dan Perbankan. Tujuan pembukaan program studi baru ini adalah untuk menyediakan tenaga trampil dengan keahlian menengah, di bidang keuangan dan perbankan.
  • sumber: http://ririnlyielah.blogspot.co.id/2014/08/keunggulan-perkembangan-jurusan.html
  • http://feb.umm.ac.id/home.php?c=02020702&lang=id

Sejarah Singkat UMM

Flashmob LOVE UMM dilihat dari udara2

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.

Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.

 

Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2 tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni 1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026 tanggal 24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No. 88/PP/YYS/ XI/ 1988 tanggal 28 November 1988.

 

Pada tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru, yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari Fakultas Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian, pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan diri sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan nama Fakultas Tarbiyah.

 

Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini mendapatkan status yang sama dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN), dengan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dengan Jurusan Kesejahteraan Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas ini resmi berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta) dengan Surat Keputusan Terdaftar Nomor 022 A/1/1975 tanggal 16 April 1975.

Fakultas yang kemudian ditambahkan adalah Fakultas Teknik, yaitu pada tahun 1977. Pada tahun 1980 dibuka pula Fakultas Pertanian, kemudian menyusul Fakultas Peternakan. Antara tahun 1983 sampai dengan 1993, ditambahkan jurusan-jurusan baru dan ditingkatkan status jurusan-jurusan yang suudah ada. Yang terakhir, pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen dan Magister Sosiologi Pedesaan

.

Sampai tahun akademik 1994/1995 ini, Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki 9 fakultas dan 25 jurusan/program studi tingkat strata Si, dua program studi strata-S2, dan satu akademi /strata-D3 Keperawatan.

Pada rentang tiga puluh tahun perjalanan UMM ini (1964- 1994), perkembangan yang paling berarti dimulai pada tahun 1983-an. Sejak saat itu dan seterusnya UMM mencatat perkembangan yang sangat mengesankan, balk dalam bidang peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan administrasi, penambahan sarana dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan peningkatan kualitas tenaga pengelolanya (administrasi dan akademik).  Tahun 2009, UMM menggabungkan Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan-Perikanan menjadi Fakultas Pertanian dan Peternakan agar sesuai dengan konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian.

Dalam bidang sarana fisik dan fasilitas akademik, kini telah tersedia tiga buah kampus: Kampus I di Jalan Bandung No. 1, Kampus II di Jalan Bendungan Sutami No. 188a, dan Kampus III (Kampus Terpadu) di Jalan Raya Tlogo Mas. Dalam bidang peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga akademik, telah dilakukan (1) rekruitmen dosen-dosen muda yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di pulau Jawa, (2) Peningkatan kualitas para dosen dengan mengirim mereka untuk studi lanjut (S2 dan S3) di dalam maupun di luar negeri.

Berkat perjuangan yang tidak mengenal berhenti ini, maka kini Universitas Muhammadiyah Malang sudah menjelma ke arah perguruan tinggi alternatif. Hal ini sudah diakui pula oleh Koordinator Kopertis Wilayah VII  yang pada pidato resminya pada wisuda sarjana Universitas Muhammadiyah Malang tanggal 11 Juli 1992, mengemukakan bahwa UMM tergolong perguruan tinggi yang besar dan berprospek untuk menjadi perguruan tinggi masa depan.

Dengan kondisi yang terus ditingkatkan, kini Universitas Muhammadiyah Malang dengan bangga tetapi rendah hati siap menyongsong masa depan, untuk ikut serta dalam tugas bersama “mencerdaskan kehidupan bangsa” dan “membangun manusia Indonesia seutuhnya” dalam menuju menjadi bangsa Indonesia yang bermartabat dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

sumber: http://www.umm.ac.id/id/page/01020602/sejarah-singkat-umm.html